Bermain game dan kehidupan

 On Tuesday, 9 February 2016  


          Pernahkah kalian ketika lagi asik bermain game kemudian dimarahi oleh ibu kalian? Mungkin orang tua kita kira bermain game adalah kegiatan yang sepenuhnya buruk atau seperti apa. Mungkin sebagian dari kita juga berpikir demikian, bermain game adalah sesuatu yang sangat mengganggu kehidupan, kegiatan yang sia-sia, atau apalah pokoknya sesuatu yang negatif kiranya.
          Nah untuk kali ini saya akan membahas tentang kehidupan dan bermain game, bagaimana kita menyikapi ini semua, apakah selamanya bermain game adalah sesuatu yang buruk ataukah ada sesuatu didalamnya yang mungkin sebagian besar orang tidak ketahui.
      Bermain game adalah ketika kita bermain dengan sesuatu yang dapat membuat kita menghabiskan banyak waktu dengannya. Contoh mudahnya, ketika main Playstation dan console sejenisnya, atau ketika kita bermain yoyo kita dengan mahirnya, atau ketika kita bermain dengan teman-teman sebaya kita.
           Nah kadang-kadang ketika kita asik bermain game orang tua kita datang dan bilang, “nak udah mainnya, game itu bikin bodoh loh” “nak main itu gak ada gunanya, udah ya” dan sejenisnya. Kalua menurut saya pribadi ini adalah hal yang salah besar, karena kita tau kita ini manusia yang memiliki rohani dan jasmani. Jadi gak selamanya kepuasan itu hanya sesuatu yang terlihat saja seperti jasmani, namun rohani juga. Bagi saya bermain game itu entah apa jenisnya merupakan usaha kita untuk “mengenyangkan” rohani kita, gak semua sisi rohani itu dengan ibadah namun juga kepuasan batin kita akan sesuatu. “nak mainnya udah, ngabisin waktu aja” ini mungkin yang sering kita dengar, untuk masalah ini mungkin tinggal orang-orangnya saja sih ketika orang itu atau anak itu bisa manajemen waktu, kapan kita harus main kapan kita harus belajar, kapan kita harus ibadah, seharusnya hal ini gak terjadi. Bermain game juga merupakan sarana belajar sebenarnya, contohnya jujur saja guru pertama Bahasa inggris saya adalah Nintendo yang saya mainkan puluhan tahun lalu, mungkin sekedar kata-kata “start” “pause” “kill” “dead” “game over” namun dari kawan-kawan saya yang lain saya lah yang lebih mengetahui akan arti kata ini. Kemudian masuk ke-generasi ke selanjutnya Playstation One, console ini adalah guru Bahasa inggris yang menyempurnakan Bahasa inggris saya jujur saja. Toh sebagian dari kita juga dapat menghasilkan uang dari keahlian gaming mereka, atau dengan kita bermain game tradisional kita pun juga dapat melestarikan budaya negara kita. Gak selamanya bermain game adalah sesuatu yang buruk, ketika kita tahu sebenarnya bermain game itu seperti apa, bagaimana, dan mengapa seharusnya kata-kata seperti “sia-sia” “gak berguna” “ngabisin waktu aja” itu gak muncul ketika kita sedang bermain game.
         Saya sebagai seorang yang sangat edik :v dalam bermain game mengakui bahwa, meskipun dari kecil saya sudah dicekoki oleh kakak saya dengan console game hingga dewasa sekarang yang gak henti-hentinya bermain game saya tetap dapat bersaing dari sisi akademik dengan teman-teman saya, begitu juga ibadah yang gak  ketinggalan meskipun banyak waktu yang saya habiskan untuk bermain game.
       Oleh karena itu, dari saya untuk para orang tua dan kawan sekalian yang masih beranggapan bahwa bermain game adalah sesuatu yang buruk, tolong perbaiki pandangan anda untuk hal ini karena gak selamanya hal ini adalah sesuatu yang buruk. Tinggal bagaimana orangnya sendiri yang memanfaatkan hal ini seperti hal lain, ketika mereka menggunakan untuk negatif bisa untuk positif pun juga makin bisa. Pada hakikatnya setiap hal itu adalah netral dan tidak baik untuk mengecap hal itu jadi negatif.
        Terima kasih kawan, sudah mau mendengarkan opini saya ya, ini semua full opini saya jadi jika cocok silahkan diambil tapi kalo gak cocok angin lalu aja lah :v.

Wassalamualaikum

Bermain game dan kehidupan 4.5 5 Wwwan Tuesday, 9 February 2016           Pernahkah kalian ketika lagi asik bermain game kemudian dimarahi oleh ibu kalian? Mungkin orang tua kita kira bermain game ...


No comments:

Post a Comment