Kisah Motivasi: Nilai Kehidupan

 On Sunday, 5 January 2014  

Assalamu’alaikum. . .
Selamat Sore Temen-temen Semua. . .
Tri Setyo hadir lagi nih, sekarang saya akan sedikit berbeda demgan biasanya berbagi game, namun sekarang saya mau berbagi sebuah kisah Motivasi yang bisa dibilang bagus banget ini. . . ;)
Kisah Motivasi ini berjudul “Nilai Kehidupan”. . .
                                                                
                                                     Nilai Kehidupan
    Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walaupun hidupnya sederhana, tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

    Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup didunia ini. Setiap hari bekerja diladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekedar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda ithu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

   “Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanyamenunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini,” katanya dalam hati. Di siapkannya seutas tali dan dia berniat untuk menggantung diri di sebatang pohon.

    Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. “Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong  jangan menggantung diri didahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap disitu, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar  sini.”

    Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, ”Hai, anak muda. Kamu lihat diatas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silahkan pindah ketempat lain. Kasihanilah, lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tak dapat menikmati hasilnya.”

   Sekali lagi tanpa menjawab sepatah katapun, si pemuda berjalan menuju pohon lain.  Kata yang didengar tak jauh berbeda, “Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekedar bertahan dan berteduh dibawah dedaunanku. Tolong jangan mati disini”

   Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berfikir, “Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain”.

    Segera timbul kesadaran baru. “Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan hidupku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain”. Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.

     Kalau kita mngisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, pesimis, dan mudah putus asa, tentu kita ketika menjalani kehidupan ini pasti akan terasa terbebani dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita  mengakhiri hidup kita atau bunuh diri. Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini sangat indah dan menggairahkan, tentu kita akan lebih menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang seharusnya kita perjuangkan, serta mampu  berkomunikasi dengan manusia-manusia lainnya. Mutafaq’alaih

Bagi Yang Mau Download Artikelnya Silahkan Download Disini

Bagaimana ceritanya teman-teman. . . ?
Bagus gak? Kita diajak tuk lebih menghargai kehidupan nih, kehidupan ini akan lebih bermakna dan berharga teman-teman, so, kita senagai manusia ciptaan Alloh harus menghargai hidup ini, hidup dengan penuh semangat, dan harapan tuk mencapai cita-cita kita semua, Setuju temen-temen. . .? :D
Sekian yha untuk kali ini, Terima kasih. . . ;)

Wassalamu’alaikum. . . ;)
Kisah Motivasi: Nilai Kehidupan 4.5 5 Wwwan Sunday, 5 January 2014 Assalamu’alaikum. . . Selamat Sore Temen-temen Semua. . . Tri Setyo hadir lagi nih, sekarang saya akan sedikit berbeda demgan biasanya...


No comments:

Post a Comment